Ada filosofi yang mengatakan bahwa kekuatan seorang wanita (well… cewek) adalah di air matanya.
Air mata seorang wanita bisa mengandung banyak sekali arti.
Kebahagiaan, rasa bangga, kerinduan, sakit hati, ketakutan, kasih sayang… semua bisa diungkapkan dengan air mata.
Berbeda dengan pria yang hanya menangis untuk mengungkapkan kesedihan mereka, ataupun ketika mereka mendapatkan sesuatu yang benar-benar mengaduk-aduk emosi mereka.
Ini adalah nilai tambah untuk wanita. Nilai tambah untuk kekuatan seorang wanita.
Namun…
Terkadang aku ragu dengan filosofi ini.
Sebenarnya bukannya aku ragu…
Tapi lebih tepatnya aku berpikir… Apakah aku memang pantas disebut sebagai wanita “kuat” yang mampu mengungkapkan segalanya melalui tangisan dengan SANGAT MUDAHnya???
Filosofi itu agaknya tidak pantas untukku, mungkin bahkan sangat tidak pantas untukku.
Aku memang sangat mudah menangis *seperti yang sedang terjadi saat ini*.
Waktu kelelahan dengan semua rutinitasku *yang kurasa teman2ku tidak pernah merasakannya*…
Waktu aku merasa kecewa dengan semua pencapaian yang kurasa kurang…
Waktu aku rindu dengan keluargaku yang ada jauh di sana… *well ini mungkin wajar. Tapi menjadi tidak wajar hanya karena aku mengingat secuil kenangan tentang mereka dan aku menangis tanpa melihat situasi dan tempat.* HOMESICK~
Waktu aku merasa kesal dengan perbuatan orang lain padaku… Aku menyalahkan diriku sendiri, bukannya mereka *yang mungkin jelas2 kalau merekalah yang salah.*
Waktu aku merasa dilupakan…
Waktu aku merasa sendiri…
Semua itu mengarahkan pikiranku pada ketakutanku yang sebenarnya sangat berlebihan.
Aku terlalu takut apabila aku tidak bisa melakukannya dengan baik.
Aku terlalu takut apabila aku tidak bisa membahagiakan keluargaku.
Aku takut apabila aku sendirian… aku takut dilupakan… aku takut…
No comments:
Post a Comment